Nah pada kesempatan ini kami mau bahastentang cicilan 0%. Cicilan 0% biasanya ditawarkan untuk produk atau jasa yang mahal, dan bahkan sekarang sudah mulai ada untuk liburan. Jika diperhatikan secara sekilas, sepertinya cicilan 0% tidakada masalah ya? 0% berarti harga tidak menjadi lebih mahal, malah untung karena ringan di cashflow.
Financial Health (catatan)
Dari segi perencanaan keuangan, furnitur atau elektronik merupakan barang konsumsi, dan oleh karena itu, hutang konsumsi sebenarnya tidak baik! Tapi demi tujuan membahas program ini, kita asumsiin aja sofa rumah agan rusak dan butuh sofa baru.
Nah, pertama-tama kita perhatikan dari segi rasio hutang dulu. Hati-hati, terutama bagi yang sudah punya cicilan lainnya seperti KKB atau KPR, pastikan cicilan baru ini tidak membuat total cicilan melebihi 30% penghasilan. Jika dengan hutang ini jadi lewat 30% penghasilan, berarti udah kartu merah, ga ada yang perlu dipertimbangin lagi
Aturan Main
Biasanya cicilan 0% menggunakan kartu kredit. Jika agan mengikuti aturan dan membayar tepat waktu, memang tidak adabunga. Namun jika suatu saat telat sehari saja, agan bisa dikenakan bunga yang tinggi plus dihitung mundur sejak pembelian! Sebenarnya jika menggunakan cicilan 0%, agan sedang taruhan melawan perusahaan kartu kredit. Agan taruhan bahwa dalam kurun waktu tertentu, agan cukup disiplin untuk membayar tagihan tepat waktu. Perusahaan kartu kredit mengambil posisi sebaliknya. Itulah mengapa masa cicilan tidak pernah pendek, biasanya minimal 6 bulan, dan jikaada opsi, akan ditawarkan untuk diperpanjang, menjadi 12 bulan misalnya. Semakin lama masa cicilan, semakin tinggi kemungkinan agan telat bayar.
Ilusi Banyak Duit
Penjual tahu bahwa mereka menjual barang sekunder yang mahal dimana sebenarnya ada banyak sekali alternatif substitusinya. Dengan memperpanjang masa cicilan dengan cicilan bulanan 0%, produk yang dijual jadi terkesan murah dan agan mungkin jadi belanja lebih dari yang dianggarkan. Yang tadinya mau beli sofa 2jt, mungkin jadi upgrade ke 3jt karena selisih cicilannya hanya 100rb/bulan.
Bahaya cicilan 0% adalah ia menciptakan ilusi bahwa agan tidak membayar bunga, maka seolah-olah murah. Akibatnya agan akan terus belanja barang yang lain tanpa sadar bahwa sudah keluar senilai Rp. X untuk suatu produk/jasa.
Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga
Apakah agan berencana mengambil KPR atau KPA dalam waktu dekat? Jika iya, sebaiknya jangan mengambil cicilan 0%. Jangan sampai hanya gara-gara telat bayar cicilan barang konsumsi yang nilainya tidak seberapa, nilai kredit agan menjadi jelek. Dampaknya adalah pada saat mengajukan KPR, bunga yang didapat tinggi.
Tips
Jika memang sudah memahami berbagai 'ranjau' program cicilan 0% dan tetap memutuskan untuk mengambil cicilan demi barang konsumsi, buatlah anggaran pembayaran khusus yang nilainya lebih besar daripada cicilan. Misalnya, jika membeli laptop dengan cicilan 500rb per bulan, maka anggarkan untuk menyisihkan700rb tiap bulan. Lalu bayarkan cicilan darianggaran tersebut. Jadi kalau cicilannya 12 bulan, agan sudah punya dananya padabulan ke-9.
Kesimpulan
1.Sebaiknya hindari berhutang untuk barang konsumsi
2.Jika ingin mengambil KPR/KPA dalam waktu dekat, pertimbangkan dengan hati-hati jika mengambil cicilan 0%
3.Jika akhirnya memilih program cicilan 0%, buatlah anggaran khusus untuk cicilan.
4.JANGAN sampai telat membayar cicilan
Semoga informasi dan tips di atas bermanfaat.
Jika anda memiliki pengalaman yang sama dengan cicilan 0% silahkan dishare!
0 Komentar untuk "Fakta Dibalik Cicilan 0%"